Sabtu, 03 Desember 2016

Macam-macam type cengkeram sirkumferensial



Type/jenis cengkeram tuang(direct reteiner)

Cengkeram tuang ini dapat dibagi menjadi :

A.      Type sirkumferensial/oklusal
B.      Type bar/batang/Roach/Vertikal Projection/Gingival.

A.TYPE SIRKUMFERENSIAL = OKLUSAL
                                                
Adalah :  Cengkeram tuang yang bentuknya melingkari permukaan gigi dan lengan-lengannya
  Berawal dan berasal dari permukaan oklusal

MACAM-MACAM CENGKERAM SIRKUMFERENSIAL

1.      Akers
2.      Reverseapproach circlet
3.      Double Akers
4.      Ring/cincin
5.      Cuspid Universal clasp
6.      Multiple clasp
7.      Cengkeram Lengan Panjang
8.      Cengkeram Back Action/Mengarah belakang
9.      Cengkeram kail ikan/fish hook/hair pin/c clasp
10.  Cengkeram ambrasure
11.  Cengkeram half and half

1.AKERS

Adalah : cengkeram tuang jenis sirkumferensial yang paling sederhana, seperti cengkeram 3 jari dan
               Paling sering digunakan.
Indikasi:
1.      Untuk gigi posterior(P ATAU M).
2.      Apabila faktor estetik tidak diperlukan.
3.      Daerah undercut terdapat pada sisi yang berlawanan dari gigi terhadap edentulous.
4.      Paling sering digunakan pada kasus tooth bonded atau paradental.
Misal: kelas lll Kennedy

Keuntungan:
1.      Sederhana,karena bentuknya seperti klamer 3 jari.
2.      Cukup higienis.
3.      Memenuhi persyaratan cengkeram yang baik, yaitu:
Ø  Support diberikan oleh rest oklusal
Ø  Bracing diberikan oleh lengan lingual,shoulder dari lengan bukal,konektor minor dan rest oklusal.
Ø  Retensi diberikan oleh bagian terminal dari lengan retentive.
Ø  Reciprocation diberikan oleh lengan ligual yang kaku.
Ø  Encirclement diberikan oleh lengan bukal dan ligual yang melingkari gigi lebih dari 180 derajat.


Kerugian   :
1.      Estetik kurang baik.
2.      Cengkeram tampak memenuhi permukaan gigi.
3.      Tidak dapat dipakai untuk gigi anterior.
4.      Pada sadel yang panjang (klas l/ll Kennedy) dapat mengungkit gigi penjangkaran.

                                           
                   
Komponen dari Akers:
1.      Rest oklusal, yang memberikan support pada prolesa.
2.      Body, yang menghubungkan rest dan lengan cengkeram dengan minor konektor.
3.      Lengan reciprocal, terletak pada atau diatas kontur terbesar.
4.      Lengan retentive, termasuk shoulder dan ujung retentive.
5.      Ujung retentive, merupakan bagian terminal yang terletak dibawah kontur terbesar dan berfungsi sebagai retensi dari protesa.
6.      Minor konektor,lanjutan dari body cengkeram yang menghubungkan cengkeram dengan bagian lain dari kerangka logam.



2.REVERSE APPROACH CIRCLET

-    Menyerupai Akers, hanya letak rest tidak pada daerah astema.
-    Indikasi : Untuk sadel ujung bebas(free endsadels) terutama bila gigi terakhir adalah gigi
         premolar atau molar, dan bila gigi-gigi sisa hanya M2 atau M3 kiri dan kanan.                


3.DOUBLE AKERS

-     Merupakan 2 buah akers yang di satukan.
-     Keuntunga : memenuhi semua persyaratan cengkeram yang baik.
-     Kerugian :  a.estetik kurang baik.
            b.banyak bagian gigi yang di tutup.
-     Indikasi : Pada gigi premolar atau molar yang tidak mempunyai diastema diantaranya.
                                            
4.CENGKERAM CINCIN/RING CLASP

-     Mengelilingi gigi hampir sepenuhnya.
-     Mempunyai 2 rest oklusal.
-     Indikasi : Gigi molar terakhir yang berdiri sendiri atau miring
         Sebaiknya simetris kiri dan kanan.
-     Keuntunga :
a.      Encirclement baik.
b.      Beban jatuh sejajar sumbu axial walaupun gigi penjangkaran miring, karna adanya rest di mesial dab distal.


5.CUSPID UNIVERSAL CLASP/ C CLASP

-     Indikasi : Untuk gigi caninus bawah.
-     Rest terletak didaerah mesiooklusal, kemudian  melingkar turun di daerah mesiolingual,
      diteruskan dengan lengan yang terentang sepanjang mesiolingual di bawah cingulum dan ke
      distal melalui undercut bagian distal turun ke bawah di daerah labial mendekati gingival di
      daerah sisi mesiolabial.

                                      
6.MULTIPLE CLASP

-     Indikasi : Untuk gigi posterior.
-     Rest terletak di anterior dan posterior 2 gigi , lengannya memenjang dari anterior ke posterior
       pada bagian lingual dan lengan bukalnya tidak menyatu tetapi diproksimal kedua gigi.

7.CENGKERAM LENGAN PANJANG

-    Cengkeram ini menyerupai akers tetapi lengannya memanjang ke gigi sebelahnya.
-    Indikasi : Untuk gigi posterior.


8.C. BACK ACTION = MENGARAH KE BELAKANG

-     Prinsip = ring clasp.
-     Keuntungan : a. Estetik cukup baik.
                            b. retensi cukup baik.

-     Kerugian : a.Daya resiprokal kurang.
                          b.Kurang hygienis dari segi periodontal.
                          c.Kurang dapat melawan gaya-gaya horizontal.

 -     Indikasi : Klas I dan II Kennedy dengan gigi premolar sebagai gigi terakhir.
                                                                                                                  

9.C. FISH HOOK/HAIR PIN/KAIL IKAN

-     Modifikasi terletak pada bagin bukal tetapi ukuran gigi harus relative lebih besar.
-     Indikasi : Untuk gigi posterior , bila di pakai cengkeram akers undercutnya kurang.
-     Kerugian : Karies mudah terjadi, dan estetiknya kurang sehingga kebanyakan hanya dipakai untuk
                         rahang bawah.


 10.C. EMBRASURE

-     Sering di pakai jika diantara dua gigi tidak ada diastema.
-     Digunakan pada kasus kls III Kennedy/ 1 sisi tidak bergigi.
-     Jalannya cengkeram mulai dari permukaan lingual ke oklusal kemudian membentuk rest
      pada kedua gigi , berakhir pada daerah bukal ke 2 gigi.
-     Prinsip sama dengan double akers, hanya kedua lengan bagian lingual tidak panjang.
-     Keuntungan : estetik baik.
-     Kerugian : retensi kurang.
-     Bracing hampir tidak ada.

                                                                           

11.C. HALF AND HALF
                                          
-          Cengkeram ini khusus untuk gigi yang berada sendiri
-          Mempunyai 2 lengan yang terpisah, tiap lengan mempunyai rest oklusal.
-          Bagian bukal , lengan berjalan dari anterior ke posterior

CENGKERAM




CENGKERAM
Suatu istilah yang disebut juga cengkeraman,cangkolan sampai klammer. Dalam pustaka inggris clasp.               
Penggolongan cengkeram :
   1.      Menurut Konstruksinya :
a.       Cengkeram tuang atau cor (cast clasp)
b.      Cengkeram kawat
c.       Cengkeram kombinasi
   2.      Menurut Desainnya :
a.       Cengkeram sirkumferensial
b.      Cengkeram batang
   3.      Menurut Arah Datang Lengannya :
a.       Cengkeram Oklusal
b.       Cengkeram Gingiva
Prinsip Desain Cengkeram
Cengkeram harus di desain berdasarkan : pemelukan, pengimbangan, retensi, dukungan, stabilisasi, dan pasifitas.
Pemelukan (encirlement) : Sebuah cengkeram harus memeluk permukaan gigi lebih dari 180˚ tetapi kurang 360˚. Sedikitnya ada 3 permukaan gigi yang dilewati cengkeram, yaitu sandaran oklusal, terminal retentif dan terminal pengimbang.


Pengimbangan (reciprocation) :
Dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bagian geligi tiruan untuk mengimbangi atau melawan gaya yang ditimbulkan oleh bagian-bagian lain. Hal ini harus ditinjau dalam arah hirizontal maupun vertikal.
Retensi :
Merupakan kemampuan geligi tiruan untuk melawan gaya-gaya pemindah yang cenderung memindahkan protesa kearah oklusal. Contoh gaya-gaya pemindah : adalah aktivasi otot-otot pada saat bicara, mastikasi, tertawa, menelan, batuk, bersin, makanan lengket atau gravitasi untuk gigi tiruan atas. 
Stabilisasi :
Stabilisasi (bracing or reciprocation) merupakan gaya untuk melawan pergerakan geligi tiruan dalam arah horizontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berperan, kecuali bagian terminal(ujung) lengan retentif.
Pasifitas ;
Lengan retentif pada daerah gerong retentif gigi penyangga harus bersifat pasif, sehingga tidak menekan gigi sampai diaktifkan oleh pegerakan-pergerakan gigi tiruan pada saat fingsi atau waktu keluar masuk mulut.
Bagian-bagian cengkeram dan fungsinya :
  1.      Badan cengkeram (Body) :
  Terletak antara lengan dan sandaran oklusal.
  2.      Lengan cengkeram (Arm) :
  Tersiri dari bahu dan terminal.
  3.      Bahu cengkeram (Shoulder) :
  Bagian lengan yang berada diatas garis survei, biasanya tegar.
  4.      Ujung lengan :
  Bagian ujung lengan cengkeram
  5.      Sandaran (Rest) :
  Bagian yang bersandar pada permukaan oklusal atau insisal gigi penahan.
  6.      Konektor Minor (Minor Connector) :
  Bagian yang menyatukan cengkeram dengan kerangka logam gigi tiruan.


Cengkeram hanya dapat berfungsi dengan baik bila merupakan suatu kesatuan terdiri dari
1.      Satu lengan retentif yang berada di bawah garis survei atau pada daerah gerong retentif.
2.      Satu lengan pengimbang yang secara keseluruhan berada di daerah non retentif.
3.      Satu sandaran oklusal.
4.      Satu atau lebih konektor minor.


Lengan Retentif :
Lengan ini dibuat sedemikian rupa sehingga bagian sepertiga terminalnya fleksibel dan terletak di bawah garis survei. Bagian sepertiga tengah semi fleksibel dan bagian pangkal lengannya tegar.
Fungsi utama lengan retentif :
  1.   Melawan pergerakan geligi tiruan kearah vertikal atau oklusal dan ini di peroleh melalui ujung lengan yang berada di bawah garis survei.
  2.   Menetralisasi gaya yang akan memutar atau memiringkan gigi penyangga.
  3.   Stabilisasi protesa dengan mengurangi pergerakan horizontal.



Lengan Pengimbang
Lengan ini biasanya ditempatkan pada daerah bukan gerong di atas garis survei, serta permuakaan berlawanan dengan lengan retentif. Lengan ini akan berfungsi dengan baik, bila semua bagiannya tegar.
Fungsi lengan pengimbang :
  1.  Pengimbangan  atau stabilisasi terhadap pergerakan horizontak atau gaya yang ditimbulkan lengan retentif pada saat fungsi, atau gaya ortodontik yang timbul.
  2.  Memantu fungsi penahanan tak langsung apabila ditempatkan anterior atau posterior dengan garis fulcrum.
  3.  Membantu retensi, walaupun amat terbatas karena adanya friksi lengan cengkeram dengan gigi.
  4.   Membantu dukungan protesa karena ada bagian yang terletak di atas garis survei.

Sandaran oklusal :
Bagian ini harus ditempatkan pada kedudukannya (Rest Seat atau Recess) yang memang di preparasi untuk itu.
Konektor Minor
Bagian ini menyatukan badan dan lengan cengkeram dengan kerangka logam gigi tiruan.    

Cengkeram Kawat
Cengkeram kawat merupkan jenis cengkeram yang lengan-lengannya terbuat dariat jadi (Wrought Wire)
Kawat jadi yang sering dipakai biasanya terbuat dari kawat aloi khrom nikel dan dapat diperoleh dalam 3 jenis ketegaran,yaitu soft (500-650N/mm 2),hard (1400-1600N/mm2) dan spring hard (1800-2000N/mm2).
Ukuran dan jenis yang sering dipakai untuk keperluan pembuatan gigi tiruan sebagian adalah yang bulat dengan garis tengah 0,7mm unttuj gigi anterior an premolar dan 0,8mm untuk gigi molar.
Cengkeram kawat dibentuk dengan jalan membengkokkannya dengan tang cengkeram yang harus memenuhi syarat-syarat berikut :
  1.  Kontak cengkeram dengan gigi penyangga merupakan kontak kontinu dan berupa kontak garis bila penampangnya bulat dan kontak bidang bila penampangnya setengah bulat.
  2.  Lengan cengkeram harus melewati garis survei, biasanya 1-2mm di atas tepi gingiva (cukup 1mm bila sandaran oklusal mampu menahan gaya pemindah kearah gingiva)
  3.  Badan cengkeram sirkumferensial harus terletak di atas titik kontak gigi penyangga.
  4.  Sandaran dan badan tidak boleh mengganggu oklusi maupun artikulasi.
  5.  Ujung lengan cengkeram harus dibulatka dan tidak boleh menyentuh gigi tetangga dan melukai jaringan lunak.
  6.  Pada permukaan cengkeram tidak boleh ada tanda bekas tang, tanda inimenunjukkan kurang baiknya manipulasi pembengkokkan sehingga akan mempengaruhi daya tahan cengkeram. 

nKeuntungan pemakaian cengkeram kawat :
  1.  Lentur
  2.  Retensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
  3.  Dapat dibuat dengan kawat diameter yang lebih kecil tanpa resiko mudah patah tetapi estetik lebih baik                                                   
  4.  Penutupan permukaan gigi lebih minim
  5.  Indikasi pemakaian lengan retentif lebih luas
  6.  Teknik pembuatan lebih mudah. 
  
  Kerugian pemakaian cengkeram Kawat : 
  1.  Mudah terjadi distorsi
  2.  Mudah patah
  3.  Kelenturan dan tidak di preparasinya sandaran oklusal kurang memberi dukungan yang memuaskan
  4.  Lengan kawat yang lentur kurang atau tidak mampu menahan gaya horizontal atau lateral. 
  
  Macam-macam cengkeram kawat oklusal atau circum ferensial type clasp :
  1.   Cengkeram 3 jari                                        
Bentuk seperti akers clasp, dibentuk dengan menyolder lengan-langan kawat atau menanamnya dalam basis.
  2.  Cengkeram 2 jari
Bentuk sama dengan akers clasp tetapi tanpa sandaran. Tanpa sandaran, cengkeram ini berfungsi retentif saja pada protesa dukungan jaringan.
  3.  Cengkeram Jackson 
Penahan langsung pada ortodontik.
  4.  Cengkeram Setengah / Cengkeram 1 Jari / Cengkeram C
  5.  Cengkeram S
Bentuk huruf S, bersandar pada cingulum gigi caninus. Digunakan untuk gigi caninus atas atau bawah.
  6.  Cengkeram panah / Arrow Crib 
Berbentuk anak panah pada interdental gigi, diperuntukkan bagi anak-anak yang retensi kurang. 
  7.  Cengkeram Adam
  8.  Cengkeram Angker Crib                             


CENGKERAM TUANG = DIRECT RETAINER = CLASP
Adalah bagian dari GTSL kerangka logam yg memegang danterletak pada gigi penjangkaran dengan maksud menahan gigi tiruan agar tetap berada pada kedudukannya apabila ada gaya-gaya yang terjadi pada gigi tiruan tersebut.
Cengkeram tuang terdiri dari 2 macam yaitu :
  1.  Intra coronal direct retainer
  2.  Ekstra coronal direct retainer 
  
  1.Intra coronal direct retainer = Internal attachment          
adalah : cengkram yang bentuknya merupakan kombinasi dari bentuk receptacle (female) yg terdapat pada crown yang menutupi gigi penjangkaran dan bentuk post (male) yang terdapat pada frame (rangka kerangka logam). 

Kekurangan dari bentuk intra coronal ini adalah :
  1.      Gigi abutment harus diasah dan dibuatkan crown dengan bentuk female
  2.      Seringkali terjadi problem pada prosedur laboratorium
  3.      Bila sudah aus harus dibongkar karena preparasi sulit dilakukan
  4.      Penempatannya pada gigi abutment relatif sulit
  5.      Hanya relatif untuk crown yang pendek
  6.      Relatif lebih mahal
  7.      Tidak dapat dipakai untuk kasus free end (distal extension) 
  
  2.Ekstra coronal direct retainer
Adalah : cengkeram tuang (clasp) yang melingkari gigi penjangkaran yang memberikan efek retensi dan stabilisasi dari gigi tiruan. Cengkeram ini dibuat dengan proses pengecoran logam kedalam cetakan  (mould space) yang diperoleh setelah penguapan pola malam (wax pattern)

Perbedaan antara cengkeram kawat dan cengkeram tuang :

Cengkeram kawat:
-          Kurang retentif
-          Kuranf stabil
-          Bentuk kurang pas atau tepat
-          Cepat longgar
-          Letak pada kwadran III, IV
-          Permukaan gigi yang ditutup lebih sedikit
-          Bahan dari chrom-nikel-baja

Cengkram tuang :
-          Lebih rtentif
-          Lebih stabil
-          Bentuk lebih tepat
-          Lebih fit
-          Letak pada kwadran I, IV
-          Lebih luas
-          Bahan dari logam campuran (alloy) chromcobalt-molybdenum